PERAN
STRATEGI SDM DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
Abstrak
• Globalisasi : ditingkat makro,
seharusnya pemerintah meningkatkan kompetensi SDM dengan meningkatkan mutu
pendidikan. Sedangkan ditingkat mikro, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi,
dan strategi yang tepat dengan menggunakan strategi SDM dan budaya perusahaan
yang tepat pula.
• Tiga aktivitas SDM : pengadaan, pemeliharaan
serta pelatihan dan pengembangan.
• Strategi dan perencanaan SDM perlu
didukung oleh : nilai-nilai kreativitas, layanan, continous learning, dan
inovatif.
• Learning organization : konsep yang
perlu dikembangan serta diterapkan untuk mengantisipasi tantangan di lingkungan
internal maupun eksternal.
1. Latar Belakang
Pada abad 21
merupakan era globalisasi dan terjadi perdagangan bebas. Dimana era tersebut diperlukan kesiapan dari pemerintah
dalam menghadapinya. Hal itu perlu didukung oleh para pelaku bisnis dan
akademis. Disamping itu juga strategi SDM perlu dipersiapkan secara seksama
khususnya oleh perusahaan – perusahaan agar mampu menghasilkan keluaran yang
mampu bersaing ditingkat dunia. Perdagangan bebas terjadi tidak hanya di ASEAN,
tetapi juga terjadi di negara-negar lain. Maka dari itu pada tahun 1992 para
pemimpin negara ASEAN memutuskan untuk mendirikan AFTA (ASEAN Free Trade Area)
yang bertujuan meningkatkan keunggulan bersaing regional karena produksi
diarahkan pada orientasi pasar dunia melalui penghapusan tarif/bea maupun
menghilangkan hambatan tarif.
Dengan adanya
perdagangan bebas, maka banyak bisnis baru yang akan bermunculan baik investasi
dalam negeri atau investasi modal asing. Seperti sekarang ini banyak
barang-barang produksi luar negeri yang membanjiri pasar Indonesia dengan harga
yang relatif lebih murah dibangdingkan dengan barang-barang produksi dalam
negeri. Hal ini menyebabkan mau tidak mau produsen dalam negeri harus dituntut
untuk bersaing secara global supaya bisa bertahan dan berkembang. Di buku Corporate
Culture & Performance, P.J. Koter &J.L. Haskett mengatakan bahwa
globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu perubahan yang sangat besar.
Jadi para pelaku bisnis harus menerapkan strategi yang tepat supaya bisa meraih
keberhasilan yakni dengan melakukan pemanfaatan peluang-peluang bisnis yang ada pada
lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan semakin bersaing.
2. Teori
2.1.
Strategi SDM
Strategi SDM selalu berkaitan dengan
pembentukan suatu budaya peruahaan, perencanaan SDM, pengauditan SDM baik dari
segi kuantitatif maupun kualitatif, dan aktivitas SDM seperti : pengadaan SDM (mulai
rekrutmen sampai seleksi), orientasi, pemeiharaan, pelatihan dan pengembangan SDM, penilaian SDM. Teori
( Garry Dessler ) teori fungsi oprasional MSDM meliputi fungsi pengadaan ,
seperti penarikan, seleksi, penempatan. Fungsi pengembangan : peningkatan
ktrampilan teknis, teoritis, konseptual. Fungsi pemeliharaan : untuk memelihara
kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan.
Dalam tugas ada pada halaman 2
paragraf 3, halaman 4 paragraf 4
2.2.
Analisis Jabatan
Analisa
jabatan adalah menganalisis & mendesain pekerjaan-pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan, bagian mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan.
Analisa jabatan juga diartikan sebagai informasi tertulis tentang
pekerjaan-pekrjan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perushn agar
tujuan dapat tercapai.
Langkah-langkah
dalam analisis jabatan :
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa
jabatan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar
belakang.
c.
Menyeleksi perwakilan (representative) jabatan yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.
Dalam tugas ada pada halaman
3 paragraf 3.
2.3.
Perekrutan
Garry Dessler (2003), perekrutan adalah usaha mencari & mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan
pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan.
Proses
perekrutan karyawan :
a. Penentuan
dasar perekrutan,
b. Penentuan
sumber-sumber perekrutan,
c. Metode-metode
perekrutan,
d. Kendala-kendala perekrutan.
Dalam tugas ada pada halaman 3 paragarf 3.
3. Kesimpulan
Sejak adanya perdagangan bebas di era
globalisasi ini, maka pelaku bisnis dituntut untuk menghadapi dan mempersiapkan
strategi bisnis, khususnya SDM supaya bisa bersaing ditingkat global. Hal ini
bisa dilihat dari mutu SDM harus berorientai kedepan. Oleh karena itu continous learning, fokus pada tim, enpowerment,
kreatif harus diaplikasikan pada paradigma Learning Organizing. Meski
terlihat cukup berat, tapi mutu SDM
harus ditingkatkan agar tidak tertinggal jauh dalam percaturan bisnis dunia.
4. Komentar
Para pelaku bisnis
dituntut untuk bisa menyesuaikan dengan era globalisasi. Untuk itu kita harus
lebih kritis dalam mengambil keputusan dan pemilihan strategi yang sesuai dan
tidak merugikan perusahaan itu sendiri. Selain itu pemilihan SDM yang tepat
juga sangat mendukung kinerja perusahaan agar tepat sasaran.